Rabu, 27 Maret 2013

Gunung Papandayan (Switzerland van Java)

Hai para petualang kali ini ane mau mengulas perjalanan ane 22-24 Maret kemanren menuju mt.Papandayan. Sebelumnya mari kita kenali dulu mt.Papandayan. Gunung yang satu ini terletak di Garut berbatasan degan Pangalengan. Gunung Volcano ini masih aktif hingga saat ini dan terakhir meletus di tahun 2002 dan sekarang mempunyai ketinggian 2.622Mdpl. Itu dia sedikit ulasan tentang mt.papndayan. Nah markijut....(mari kita lanjut) oke ranger kali ini lebih banyak dari perjalan sebelumnya kita semua ada 8 orang 6setengah cewek dan 2setengah cowok karena kita ragu sama cowok yang satu ini (hhehehe piss....) Sesuai rencana kita akan mulai perjalanan dari alun-alun Singaparna menuju Garut pagi hari walaupun agak sedikit ngaret kita berangkat naik elf sampai terminal guntur garut dengan ongkos Rp.10.000,- per orang satu dari terimanal cari angkutan umum ke arah Cikajang dan akan di palak sama keneknya sekitar Rp.8.000,- per kepala, Jangan khawatir kalo kalian lupa membeli sesuatu untuk keperluan logistik karena kita akan di berhentikan di dekat Pasar Cisurupan. Disni kita bisa mendapatkan semua kebutuhan logistik dari mulai makanan sampai spirtus tersedia dekat sini. Nah untuk menuju Pos pertama kita bisa menggunakan jasa "mang ojek" dengan biasa 20/orang atau nyewa pick up dengan harga Rp.120.000,- sekali jalan ane rekomendasikan jika tim kalian lebih dari 7 akan lebih baik jika mengguanakan pick up selain barang yang di bawa banyak kita juga bisa sharing cost dengan yangn lain (lumayan kan buat ngehemat dana)

POS 1
 (Pos 1)

Disini tempat para  wisatawan ataupun para pendaki melakukan registrasi dan dikenakan biaya Rp.40.000 per Tim. Buat yang ingin menikmati keindahan Papandayan tanpa harus mengeluarkan banyak keringat kalian bisa menyewa jasa porter disini jadi jangan khawatir bagi yang hanya ingin berwisata.



(Kabut yang cukup tebal)

  
(Sedikit trouble tapi lucu) 

( sungai susu sebelum tanjakan bebatuan)

Perjalanan di pos 1 menuju Pondok Seladah memakan waktu sekitar 90 menit tergantung kecepatan masing masing, disini ada 2 pilihan jalur yang pertama melewati hutan mati atau jalur hutan biasa. Karena kami berangakat pada saat musim hujan cuaca sangat dingin dan kabut sangat tebal jadi jarak pandang sangat dekat dan akhirnya kami memutuskan melewati jalur hutan biasa di awal perjalan kita bisa menikmati kentut bumi dengan asap sulfur di sekeliling. sungguh pemandangan yang luar biasa tapi tiba-tiba hujan mengguyur jadi tidak ada banyak waktu untuk mengahabisakan waktu di tempat ini untuk para pendaki disarankan segera menignggalkan tempat ini jika turun hujan atau waktu sudah menjelang sore sekitar jam 4 karena asapnya bisa menyebabkan gangguan pernafasan atau mungkin keracunan, setelah melewati hamparana kentut bumi kalian melewati sungai susu yang terdapat di trek ini. Untuk pemula kami sarankan melewati jalur ini karena trek relatif mudah dan landai..
Setelah melewati tanjakan bebatuan disana ada pertigaan, ingat ambil yang jalur kiri menuju Pondok Selada karena jalur yang sebelah kanan menuju Pangalengan. Dari persimpangan kalian berjalan kurang lebih 5 menit dan kalian akan menemukan hamparan datar yang sangat luas di kelilingi edelwaiss disini lah biasanya tempat para pendaki memilih mengahabisakan malam mereka termasuk kami karena disini terdapat sumber air dan aliran sungai yang jernih.

Ponok Seladah

Pantas memang jika Gunung Papandayan dijuliki Switzerland van java karena keindahannya pastinya. Nah di Pondok seladah kalian beristirahat sejenak atau mendirikan tenda disini dan bagi yang mau melanjutkan memanjakan mata kalian bisa pergi ke hutan mati yang jaraknya tidak begitu jauh dari pondok seladah berada di sebelah kiri gunung sekitar 10 menit perjalanan. Hutan mati ini juga salah satu jalur pilihan untuk menuju pondok seladah dari pos 1 tapi treknya cukup menghabiskan energi karena kita akan melewati tanjakan kerikil bekas letusan gunung.

(Pict diambil dari atas)

(Pict diambil dari bawah)

Atau kalian bisa langsung menuju puncak ada 2 jalur juga menuju puncak dari pondok seladah, yang pertama jalur bebatuan lebih seperti tebing sih, jika melawati jalur ini kalian bisa mengambil sebelah kanan gunung dari pondok seladah sebelum memasuki tebing kalian akan melewati hutan sekitar 5 menit perjalanan. Saat melewati jalur ini kalian bisa sedikit berlatih cliimbing karena memang treknya yang lumayan curam, hanya memakan waktu 20 menit kalian bisa memasuki hutan kembali dan di ujung hutan kalian akan menemukan hamparan edelwaiss yang sangat indah yang biasa di sebut Tegal Alun.

( Tegal alun )

  
( Narsis dikit deh hhaha )

( Lendong dan Vero )

Setelah puas melihat keindahan Tegal alun kalian bisa langsung melanjutkan perjalan menuju puncak, hanya 10 menit perjalanan kalian bisa menggapai daratan tertinggi gunung papandayan, memang sih puncak papandayan tidak begitu jelas yang mana puncaknya tapi disana ada tanda batu kecil di ujung dataran dari sana kita bisa melihat pondok seladah. Jalur pulang bisa kembali ke jalur tadi atau melewati jalur hutan. jika melewati hutan trek tidak begitu terjal tapi sangat licin apabila sedang musim hujan tanah menjadi lengket dan becek. Untuk para pendaki wanita saya pribadi lebih menyarankan lewat jalur ini karena aman dan tidak terlalu beresiko di bandingkan melewati jalur bebatuan yang ane lewatin sebelumnya.

Hutan mati

Saatnya untuk kembali lagi ke habitat perjalan pulang cukup santai dan menyenangkan lewat hutan mati memakan waktu hampir 3 jam perjalanan karena banyak pengabadian gambar yang harus diambil yang tak akan mungkin orang melewatkannya jika melewati tempat ini
dan silahkan menikmati :D

( Sang surya telah tiba )

  
( Dapet awannya nih )

 
( Segenggam cahaya kemenangan )

  
( Aksi Gita di hutan mati )
( Sakura, Naruto dan Orochimaru )

( Tim wantia setengah laki laki hhehe )

( Anel dan Tina di hutan mati )
( cieee... ehhmm  berat juga nih si eceu )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar